6 menit membacaOleh Teti Purwanti pada
Kamu mungkin sering mendengar jenis simpanan deposito di perbankan yang merupakan salah satu instrumen investasi. Tapi sudah tahu belum bagaimana cara menghitung deposito?

Deposito adalah sebuah produk simpanan sejenis investasi sederhana dari bank yang menjanjikan suku bunga tetap dengan jangka waktu tertentu.
Sebagai ganti dari tingkat bunga yang tinggi, dalam jangka waktu tersebut pemilik deposito sepakat untuk tidak menarik atau mengakses uangnya yang didepositokan.
Deposito tidak hanya dapat disimpan dalam bentuk rupiah. Karena ada juga simpanan berjangka dalam valas (Valuta Asing) atau dikenal dengan nama deposito valas.
Jangka waktu yang ditawarkan oleh bank bervariasi, dari mulai 1, 3, 5, 12, atau 24 bulan dengan suku bunga kompetitif yang ditawarkan oleh masing-masing bank kepada nasabahnya.
Bunga deposito dibayarkan hanya pada akhir periode investasi. Berbeda dengan rekening tabungan biasa yang bunganya dihitung tiap hari dan dibayarkan pada nasabah setiap akhir bulan.
Karena jangka waktu dan suku bunga yang tetap itulah, nasabah bisa dengan mudah menghitung jumlah bunga yang akan diterima pada akhir periode investasi deposito. Oleh karena itu, nasabah perlu mengetahui cara menghitung bunga deposito dengan benar:
Perbedaan tabungan dan deposito
Deposito berbeda dengan tabungan yang bersifat fleksibel dan bisa ditarik kapanpun dari tabungan. Sementara dana simpanan dalam deposito tidak bisa diambil kapanpun. Karena memiliki jangka waktu tertentu untuk bisa dicairkan.
Apabila dana deposito ditarik sebelum waktunya, maka kamu akan terkena penalti. Deposito dikenal sebagai alternatif tabungan yang aman dari godaan penarikan tunai.
Hal ini akan membantu para nasabah untuk mengatur keuangan pribadi, terutama untuk kebutuhan jangka menengah dan panjang.
Biasanya untuk jenis penyimpanan dana dalam bentuk deposito akan diberikan bunga yang lebih tinggi dibanding bunga tabungan.
Bunga tinggi deposito yang sifatnya tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu ini menjadikan deposito termasuk dalam golongan investasi, sama halnya dengan saham, reksa dana, dan obligasi.
Keuntungan yang diberikan dari deposito relatif lebih baik. Karena tidak ada risiko kerugian yang mungkin terjadi dan menimpa nasabah. Maka tak heran, bila deposito ini kerap digunakan sebagai portofolio investasi.
Peraturan umum deposito
Pada umumnya minimal dana yang diperlukan untuk bisa disimpan dalam deposito sekitar Rp8 juta hingga Rp10 juta, namun kebijakan di setiap bank berbeda-beda.
Karena ada bank yang menetapkan setoran minimal deposito hanya Rp1 juta. Tenor yang ditawarkan untuk penyimpanan deposito di setiap perbankan hampir sama, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan sampai 24 bulan.
Semakin lama jangka waktu simpanan, maka bunga yang diberikan relatif lebih tinggi secara proporsional.
Banyak yang menganggap deposito sebagai alternatif investasi yang aman dengan potensi kerugian minimal. Karena keamanan deposito yang disediakan oleh bank dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Namun untuk mendapatkan deposito yang berada dalam lindungan LPS, ada persyaratan yang harus dipersiapkan.
Misalnya jumlah uang maksimum yang disimpan dalam tabungan dan deposito suatu bank tidak melebihi batas jaminan LPS.
Yaitu Rp2 miliar dan bunga deposito tidak melebihi suku bunga penjaminan. Ada 2 jenis deposito yang dikenal, deposito berjangka dan sertifikat deposito.
Deposito berjangka adalah dana simpanan yang penarikannya dilakukan oleh penyimpan dengan nama yang sama dan tidak bisa dipindahtangankan serta diperjualbelikan, dan hanya bisa dicairkan setelah waktu jatuh tempo.
Sementara sertifikat deposito adalah surat berharga keluaran bank yang bisa dicairkan siapapun yang memiliki sertifikat tersebut. Jenis ini dapat dipindahtangankan dan diperjualbelikan.
(Baca juga: 5 Cara Investasi Emas Batangan yang Menguntungkan dan Aman)
Cara menghitung bunga deposito
Selain mendapatkan bunga, simpanan dalam bentuk deposito juga akan dikenai potongan pajak untuk nominal tertentu.
Besaran Pajak Penghasilan (PPh) yang dikenakan sebesar 20 persen untuk jumlah dana lebih dari Rp7,5 juta dan tidak ada potongan untuk dana kurang dari Rp7,5 juta.
Sebagai contoh penghitungannya adalah nasabah A menyimpan dana di deposito sebesar Rp5 juta dan nasabah B sebesar Rp10 juta dengan tenor simpanan selama 3 bulan dengan suku bunga 7,5%.
Cara menghitung deposito tersebut dengan cara sederhana bisa dilakukan dengan rumus: Bunga Deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x tenor : 12
Rumus ini dapat digunakan untuk jumlah simpanan di bawah Rp7,5 juta. Sementara rumusan untuk simpangan dengan dana sama dengan atau lebih dari Rp7,5 juta, maka rumusnya:
Bunga Deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x 80% x tenor : 12. Maksud dari 80% tersebut adalah karena adanya potongan pajak 20% untuk simpanan sejumlah Rp7,5 juta ke atas.
Apabila bunga deposito yang ditetapkan sebesar 7,5% per tahun, maka secara riil harus dikurangi 20% untuk potongan pajak. Sehingga bunga riil yang diterima untuk dana lebih dari Rp7,5 juta adalah sebesar 6%.
Oleh karena itu, maka penghitungan bunga untuk nasabah A adalah sebagai berikut: Rp5 juta x 7,5% x 3 : 12 = Rp93.750. Sementara penghitungan untuk nasabah B adalah: Rp10 juta x 6% x 3 : 12 = Rp150.000
Penghitungan bunga ini juga bisa didapatkan dalam penghitungan waktu harian dengan rumus yang hampir sama dengan bunga deposito dalam tenor bulanan, yakni sebagai berikut:
Bunga Deposito untuk Simpanan Kurang dari Rp7,5 juta (masa tenor dalam hari) rumusnya adalah: Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x jumlah hari : 365
Sementara untuk simpanan lebih dari atau sama dengan Rp7,5 juta (masa tenor dalam hari) adalah: Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x 80% x jumlah hari : 365
Apabila nasabah A dan nasaba B ingin mengetahui besaran bunga harian dengan asumsi 1 bulan sama dengan 30 hari dan 1 tahun sama dengan 365 hari, maka penghitungannya adalah
Penghitungan bunga deposito nasabah A: Pendapatan bunga deposito (per hari) = Rp5 juta x 7,5% x 90 : 365 = Rp92.465,75
Penghitungan bunga deposito nasabah B: Pendapatan bunga deposito (per hari) = Rp10 juta x 6% x 90 : 365 = Rp147.945,21
Frekuensi pembayaran bunga deposito
Secara umum, bunga deposito akan dibayarkan pada saat jatuh tempo atau di akhir jangka waktu yang disepakati untuk deposito berjangka pendek.
Sementara untuk deposito berjangka panjang, bunga dibayarkan setiap tahun. Beberapa pilihan pembayaran bunga deposito antara lain:
- Pembayaran tahunan, dengan bunga dibayarkan tiap akhir tahun.
- Pembayaran per semester, dengan bunga dibayarkan tiap 6 bulan.
- Pembayaran per kuartal, dengan bunga dibayarkan tiap 4 bulan.
- Pembayaran bulanan, dengan bunga dibayarkan tiap akhir bulan.
- Pembayaran dwi mingguan, dengan bunga dibayarkan tiap 2 minggu.
- Pembayaran mingguan, dengan bunga dibayarkan tiap akhir minggu.
- Pembayaran jatuh tempo, dengan bunga dibayarkan saat deposit jatuh tempo.
Benefit yang didapatkan dari deposito
Jenis simpanan berupa deposito memiliki ragam manfaat yang bisa diterima nasabah, antara lain:
1. Bunga tetap dan lebih besar
Bunga deposito umumnya lebih besar daripada bunga tahunan tabungan biasa. Bunga deposito berkisar antara 3 persen hingga 7 persen.
Sehingga deposito bisa dijelaskan sebagai suatu produk bank yang bunganya lebih tinggi dari tabungan. Dengan suku bunga yang besar dan tetap, nasabah bisa mendapatkan keuntungan hanya dari bunga yang diberikan.
Namun, nasabah juga tetap harus berhati-hati jangan sampai suku bunga yang didapat melebihi suku bunga penjaminan yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Sebab, jika bunganya melebihi batas yang ditetapkan, bisa jadi deposito tersebut tidak terlindungi oleh LPS lagi.
2. Bebas administrasi bulanan
Keunggulan lainnya dari simpanan deposito dibanding tabungan adalah terbebas dari biaya administrasi bulanan.
Dengan begitu, maka uang utama nasabah di deposito tidak akan berkurang sepeser pun hingga masa jatuh tempo, sementara yang akan terkena pajak adalah besaran bunganya bila dana lebih dari Rp7,5 juta.
3. Aman
Menempatkan uang di deposito juga relatif aman. Sehingga deposito sering menjadi unggulan dan pilihan masyarakat untuk berinvestasi.
Deposito bisa disebut aman karena dana nasabah mendapatkan perlindungan dari Lembaga Penjamin Simpanan.
Jumlah tabungan maksimal yang terjamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan adalah Rp2 miliar. Karena itu, pastikan dana yang disimpan dalam deposito selalu di bawah Rp2 miliar dalam satu deposito.
Di samping itu, keuntungan deposito juga tidak bergantung pada pergerakan pasar maupun kondisi keuangan Indonesia.
4. Jaminan kredit
Deposito yang nasabah dimiliki di sebuah bank juga bisa berguna sebagai jaminan untuk kredit, selain tentunya berguna untuk menyimpan uang dan mendapatkan bunga.
Oleh karena itu, apabila nasabah berniat untuk mengajukan kredit ke bank, dana deposito dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.
5. Syarat mudah
Persyaratan untuk membuka rekening deposito juga sangat mudah dan tidak ribet. Nasabah hanya cukup memiliki rekening bank, kartu identitas diri, dan sebuah materai saat membuka maupun menarik deposito.
(Baca juga: Investasi Perhiasan Emas, Apakah Menguntungkan?)
Berdasarkan penjelasan di atas, semoga kamu sudah mengerti cara menghitung deposito dan bisa menjadi panduan serta acuan sebelum kamu memutuskan untuk menempatkan dana di dalam deposito.
Namun jika kamu ingin menyimpan uang untuk jangka pendek dan ingin yang pencairannya fleksibel, kamu bisa membuka rekening tabungan online.
Membuatnya juga sangat mudah dan bisa dilakukan secara online melalui CekAja.com. Kamu bisa cek produk tabungan terbaik berikut ini.
Meskipun diproses secara online, kamu tak perlu khawatir soal keamanan, sebab CekAja.com diawasi oleh OJK. Yuk ajukan sekarang juga!
Tentang kami
Teti Purwanti
FAQs
Bagaimana cara menghitung keuntungan deposito? ›
- (Jumlah setoran x suku bunga x jumlah tenor): 365 hari.
- (Rp20.000.000 x 6% x 180 hari) : 365 hari.
- = Rp591.780.
- Keuntungan Bunga Deposito= (Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 12 hari. ...
- Jumlah Pajak Deposito= Keuntungan Bunga Deposito x Persentase Pajak. ...
- Keuntungan Bersih Bunga Deposito= Keuntungan Bunga Deposito - Jumlah Pajak Deposito.
Jadi, bila Anda memiliki uang Rp 10 juta dan menyimpannya di deposito dengan bunga 5 persen per tahun maka menghitung bunganya sebagai berikut. 10.000.000 X 30 X 5 persen X 80 persen : 365 = 32.877. Jadi penghasilan dari bunga deposito Anda yakni Rp 32.877 per bulan.
Berapa persen keuntungan deposito BRI? ›Salah satu kantor cabang BRI. Sumber: Antara. November 2022 lalu, Bank Indonesia membuat kebijakan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate menjadi 3,75 persen.
Apa saja keuntungan dari deposito? ›Kelebihan Deposito
Pertama, kamu akan mendapatkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Selain itu, jika kamu menyimpan uang ke dalam tabungan biasa, maka uang kamu akan terpotong biaya administrasi. Sementara itu, pihak bank tidak mengurangi deposito untuk biaya administrasi.
Deposito berjangka memiliki tingkat suku bunga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk perbankan lainnya. Hal ini tentu akan sangat menguntungkan karena semakin besar uang yang Anda simpan maka suku bunga yang didapatkan juga semakin besar.
Bagaimana cara menghitung bunga deposito 100 juta? ›Contohnya, seorang nasabah Bank BCA menyimpan uang Rp 100 juta untuk jangka waktu atau tenor 12 bulan dan bunga deposito sebesar 1,9 persen. Maka penghitungannya 1,9 persen x Rp 100 juta x 365 hari : 365 = Rp 1.900.000. Jadi nasabah akan mendapatkan bunga deposito sebesar Rp 1,9 juta selama 12 bulan.
Siapa yang menentukan bunga deposito? ›Meskipun bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai wewenang dalam menentukan nilai suku bunga, Tetap saja Bank Indonesia masih berada di bawah naungan pemerintah, di mana pemerintah juga memiliki hak dalam menentukan seberapa besar atau batasan untuk bank dalam menetapkan suku bunga.
Berapa nilai bunga deposito? ›Saat ini, suku bunga deposito masih berada di kisaran 1,9%-2,5% untuk bank konvensional dan 4%-6% untuk bank digital. Berikut daftar perbankan dan tingkat bunga depositonya.
Deposito 100 juta sebulan dapat berapa? ›Misalnya uang yang disetorkan sebesar Rp 100 juta, maka bunga yang didapatkan sebelum pajak adalah Rp 412.500 per bulan.
Berapa bunga deposito 100 juta per bulan di BRI? ›
Saldo minimum Rp 10.000.000,00 dan saldo maksimum Rp 100.000.000,00 dengan suku bunga deposito BRI yang ditetapkan adalah 5%. Saldo minimum Rp 100.000.000,00 dan saldo maksimum Rp 2.000.000.000,00 dengan suku bunganya adalah 5,50%.
Berapa bunga deposito 1 milyar? ›Untuk tabungan di atas Rp 1 miliar, akan mendapatkan bunga 0,6%. Tingkat suku bunga juga berbeda untuk setiap produknya. Untuk jenis tabungan berjangka mulai dari 1 tahun hingga 15 tahun akan diberikan bunga mulai dari 1%-1,85%.
Suku bunga deposito tertinggi di bank apa? ›OCBC NISP adalah salah satu bank dengan suku bunga deposito yang paling tinggi. Adapun suku bunga deposito yang ditawarkan oleh OCBC NISP ke nasabah, yaitu sebesar 2,25% untuk tenor 1 bulan, 3 bulan, hingga 12 bulan.
Bunga deposito BRI 10 juta per bulan berapa? ›Untuk BRI, bunga deposito Rp10 juta adalah 3,25 persen.
Berapa bunga deposito 5 Juta? ›Misalnya nasabah ingin deposito Rp 5 juta nanti otomatis dapat bunga Rp 425.000 per tahun dengan bunga 8,5%.
Apa resiko dari deposito? ›Kelemahan lain dari deposito adalah ikut terkena inflasi. Sehingga jika setiap tahun terjadi inflasi maka nilai uang yang kamu depositokan juga akan terkena dampaknya. Tidak hanya itu deposito juga masuk ke dalam Pajak Penghasilan, sehingga kamu akan diwajibkan untuk membayar pajak setiap tahunnya.
Apakah deposito Sama dengan investasi? ›Deposito adalah salah satu instrumen investasi yang dikeluarkan oleh perbankan. Mekanismenya, nasabah menaruh sejumlah uang dalam mata uang rupiah atau mata uang asing di bank dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati antara nasabah dan bank selaku pemegang otoritas.
Apakah deposito dipengaruhi inflasi? ›Jumlah deposito secara signifikan dipengaruhi oleh inflasi dan suku bunga deposito, baik secara simultan maupun parsial. Model yang terbentuk dari metode GARCH (1,1) menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap deposito sedangkan suku bunga deposito berpengaruh positif.
Apakah uang deposito bisa bertambah? ›Nilai deposito tidak dapat bertambah untuk meningkatkan investasi karena sistem waktu berjangka. Apabila nasabah ingin menambah investasi pada deposito, nasabah harus membuka deposito baru. Bunga yang didapat dari deposito akan dikenakan pajak.
Kenapa bunga deposito lebih tinggi dari tabungan biasa? ›Ini karena suku bunga yang diberikan lewat produk perbankan ini lebih tinggi dibandingkan produk rekening tabungan biasa. Suku bunga yang ditawarkan deposito berjangka pada umumnya juga sedikit lebih tinggi daripada inflasi.
Bagaimana cara menghitung suku bunga? ›
Perlu diketahui, jumlah suku bunga berdasarkan indikator ini bisa berbeda-beda, tergantung jumlah saldo terendah tiap bulannya. Rumus penghitungannya adalah: Bunga = saldo terendah x (suku bunga x jumlah hari dalam sebulan) : 365 hari.
Apakah bunga deposito dapat di ambil setiap bulan? ›Lalu, apakah bunga deposito bisa diambil tiap bulan? Jawabannya bisa iya atau tidak. Pasalnya, pencairan bunga deposito ini memang tergantung dengan kesepakatan Anda dan pihak bank.
Berapa bunga deposito 30 juta di BCA? ›Misalnya, Anda mendepositokan uang sebesar Rp 30 juta dengan tenor 12 bulan. Maka, besarnya suku bunga deposito BCA Anda yaitu 2%, dan pajak bunga deposito sebesar 20%. Maka, besarnya bunga deposito Anda adalah: (Rp 30 juta x 2% x 30 x 80%) / 365 hari = Rp 39.452 per bulan.
Kapan bunga deposito dapat dicairkan? ›Pencairan bunganya dapat dilakukan pada saat pencairan deposito dengan catatan nasabah sudah memberitahukan sebelumnya bahwa tabungan tersebut akan diambil atau dicairkan.
Deposito bisa diambil kapan? ›Deposito dapat dicairkan setelah jangka waktu berakhir. Deposito yang akan jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis atau automatic roll over (ARO). Deposito dapat dalam mata uang rupiah maupun dalam mata uang asing.
Bagaimana cara menghitung bunga majemuk? ›Rumus bunga majemuk adalah sebagai berikut: Nilai akhir = nilai awal x (1 + suku bunga) ^dipangkat jumlah periode. Sederhananya, bentuk dari rumus tersebut adalah Na = Nt (1+i)^n.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan deposito? ›Secara umum, deposito merupakan produk penyimpanan uang yang disediakan oleh bank dengan sistem penyetoran yang dilakukan di awal serta memiliki ketentuan penarikan yang hanya bisa dilakukan sesuai dengan ketentuan penarikan yang hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu yang telah disepakati oleh ...
Berapa bunga deposito 100 juta per bulan di bank Mandiri? ›Berapa bunga deposito di Mandiri saldo Rp100 juta? Bunga deposito dengan saldo Rp100 juta sebesar: 1 bulan: 2.25% 3 bulan: 2.25%
Berapa bunga deposito 100 juta di Bank BNI? ›Cara Hitung Bunga Deposito Rp100 juta di Bank BNI
Bunga deposito Bank Negara Indonesia (BNI) untuk dana sejumlah Rp100 juta adalah 3,25 persen.
Untuk jumlah suku bunga deposito kurang dari Rp2 miliar, BCA menawarkan suku bunga sebesar 1,9 persen dalam jangka waktu 1 bulan, hingga 12 bulan. Jadi, jika nasabah ingin menyimpan uang Rp 50 juta dalam bentuk deposito, ia akan mendapatkan bunga sebesar 1,9 persen.
Bunga deposito BNI 10 juta per bulan berapa? ›
Jadi, bunga deposito BNI Rp 10 juta adalah 2,5% atau Rp250.000, sedangkan total dari hasil deposito yang akan didapat ialah Rp10.200.000.
Berapa persen zakat deposito? ›Deposito di Bank Konvensional
Nilai zakatnya adalah: 2,5 persen dari pokok.
Sementara itu, suku bunga deposito BRI hingga pertengahan Maret 2023 masih berada di antara 2,25% sampai 3%, sesuai nominal simpanan kamu.
Investasi di Bank BRI minimal berapa? ›Saldo minimal dalam pembukaan rekening Deposito adalah Rp. 5 juta melalui Internet Banking dan Rp. 10 juta melalui kantor BRI terdekat.
Berapa bunga deposito BRI per 3 bulan? ›Daftar bunga deposito. Bunga deposito BRI tenor 1 bulan 2,2 persen. Bunga deposito BRI tenor 3 bulan 2,5 persen. Bunga deposito BRI tenor 6 bulan 2,75 persen.
Apakah bunga deposito kena pajak? ›Dasar Hukum Pajak Bunga Deposito
Pada Pasal 2 Ayat (1) PMK 212/PMK. 03/2018 secara tegas disebutkan bahwa penghasilan berupa bunga dari deposito dan tabungan, serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dipotong PPh yang bersifat final.
Tabungan adalah simpanan uang yang bisa diambil sewaktu-waktu. Di sisi lain, deposito merupakan salah satu produk investasi yang hanya bisa diambil setelah jangka waktu tertentu.
Deposito di bank minimal berapa? ›Jumlah setoran minimum yang diinvestasikan dalam deposito pun beragam. Akan tetapi, jumlah minimum setoran awal rata-rata sekitar Rp8 juta.
Bagaimana cara menghitung deposito bank? ›- Bunga Deposito = Jumlah Setoran + (Keuntungan Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito) ...
- Keuntungan Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 365 hari. ...
- Jumlah Pajak Deposito = Keuntungan Bunga Deposito x Tarif Pajak.
Tabungan BRI Simpedes
Rp 1.000.000 s.d. < Rp 50.000.000 : 0,70% Rp 50.000.000 s.d. < Rp 500.000.000 : 0,85% Rp 500.000.000 s.d. < Rp 1.000.000.000 : 1,10% > Rp 1.000.000.000 : 1,75%
Berapa jenis deposito BRI? ›
Sejauh ini, ada tiga jenis yang telah diterbitkan, yaitu BRI Rupiah, BRI Valas, dan deposito on call. Berikut penjelasan dari setiap jenis deposito BRI agar kamu semakin paham saat memilih produk simpanan untuk mengelola keuangan.
Deposito yang aman di bank apa? ›- Bank Tabungan Negara (BTN) BTN memberikan penawaran bunga deposito yang tinggi dibandingkan bank BUMN lainnya. ...
- 2. Bank BRI. BRI menyediakan berbagai pilihan jangka waktu deposito, mulai dari 1, 3, 6, 12, 24, dan 36 bulan. ...
- 2. Bank BCA. ...
- 3. Bank BNI. ...
- 4. Bank Mandiri.
Kini bunga deposito BTN yang terbaru ialah: Nominal kurang dari Rp 100 juta sebesar 2,35 persen untuk tenor 1 bulan, 2,5 persen untuk tenor 2, 2,75 persen untuk tenor 3 dan 4 bulan, serta 3 persen untuk tenor 6, 12, 24 bulan.
Bunga SeaBank 5% sampai kapan? ›Per 1 Desember 2022, SeaBank telah menurunkan bunga simpanan menjadi 4 persen per tahun saja. Namun, SeaBank juga memberikan promo bunga simpanan sebesar 5 persen selama periode 1 Desember 2022 hingga 31 Januari 2023.
Berapa denda pencairan deposito? ›Terkena Denda atau Penalti
Kebijakan penalti tergantung dari kebijakan bank dan besaran nominal deposito. Penalti biasanya memiliki persentase sesuai ketetapan bank, yaitu dengan kisaran mulai dari 0,5% hingga mencapai 3%.
Apakah bunga deposito BRI dapat diambil setiap bulan? Bunga deposito BRI dapat diambil setiap bulan dengan syarat tenor yang diambil satu bulan dan tidak mengaktifkan fitur ARO.
Berapa bunga deposito BRI hari ini? ›Suku Bunga Deposito BRI Tahun 2022
BRI pun pun sudah menaikkan bunga depositonya pada kuartal keempat tahun 2022 ini. Suku bunga deposito yang ditawarkan oleh BRI sekitar 2,25—3 persen tergantung dari jangka waktu dan nilai deposito yang diberikan.
Misalnya uang yang disetorkan sebesar Rp 100 juta, maka bunga yang didapatkan sebelum pajak adalah Rp 412.500 per bulan.
Bunga deposito BRI 100 juta per bulan berapa? ›Saldo minimum yang ditetapkan sebesar Rp 10.000.000,00 dan saldo maksimum Rp 100.000.000,00 dengan suku bunga deposito BRI yang diberikan sebesar 5,50%. Saldo minimum Rp 100.000.000,00 dan saldo maksimum Rp 2.000.000.000,00 memiliki suku bunga sebesar 5,75%.
Kapan bunga deposito diterima? ›Berbeda dengan bunga tabungan yang bisa diperoleh setiap bulan, pada deposito, bunga akan diberikan pada akhir masa investasi.
Berapa bunga deposito 50 juta di Bank BCA? ›
Jadi, jika nasabah ingin menyimpan uang Rp 50 juta dalam bentuk deposito, ia akan mendapatkan bunga sebesar 1,9 persen.
Apakah deposito bisa rugi? ›Kerugian Mencairkan Deposito Sebelum Jatuh Tempo
Setelah mengetahui cara mencairkan deposito dengan mudah, Anda perlu mengetahui bahwa mencairkan deposito sebelum jatuh tempo akan membuat Anda rugi. Hal ini dikarenakan deposito berbeda dengan tabungan biasa yang dapat dicairkan sewaktu-waktu.
- Bank Tabungan Negara (BTN) BTN memberikan penawaran bunga deposito yang tinggi dibandingkan bank BUMN lainnya. ...
- 2. Bank BRI. ...
- 2. Bank BCA. ...
- 3. Bank BNI. ...
- 4. Bank Mandiri.
Yang paling utama adalah relatif aman karena modal terproteksi asalkan dana nasabah yang didepositokan tidak dicairkan sebelum jatuh tempo. Kedua, tingkat pengembalian investasi lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan. Ketiga, dana deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).